Pasien bernama Timothy Ray Brown itu menerima donor tulang sumsum yang sudah memiliki kekebalan alami terhadap infeksi HIV. Pendonor memiliki kelainan genetik yang membuatnya tidak memiliki CCR5 dalam selnya. CCR5 itu digunakan oleh HIV sebagai “markas” untuk masuk ke dalam sel CD4. Kelainan genetik seperti ini dialami oleh 1 persen orang kaukasia di Eropa Utara dan Eropa Barat.
Sebelum operasi transplantasi, Brown menerima kemoterapi untuk mematikan semua sel imun. Pria asal Amerika Serikat yang menetap di Berlin, Jerman, itu juga menerima iradiasi untuk seluruh tubuh serta obat yang menekan sistem imun tubuhnya. Semua itu bertujuan untuk mencegah penolakan terhadap sel punca yang akan ditransplantasikan. Terapi antiretroviral juga dihentikan pada hari ia menjalani operasi.
Brown, yang sempat menerima operasi transplantasi sel punca kedua 14 hari setelah operasi pertama karena leukimianya kambuh, terus menerima obat penekan sistem imun selama 38 bulan. Pada bulan ke-5, ke-24, dan ke-29 pasca operasi, Brown menjalani pemeriksaan biopsi usus besar. Pada setiap pemeriksaan, sampel diambil untuk memeriksa tanda-tanda infeksi oleh HIV.
Selama 38 bulan setelah operasi, sel CD4 baru yang dihasilkan oleh nonor mengisi sistem imun sistem kelenjar di usus. Jumlah sel CD4 itu dua kali lebih banyak daripada orang dewasa tanpa HIV. Setelah 2 tahun, jumlah CD4 itu sama dengan jumlah CD4 orang dewasa yang sehat.
Brown tidak lagi meneruskan antiretroviral. Meskipun demikian, HIV tidak lagi terdeteksi oleh tes RNA dan tes DNA. Antibodi HIV juga menurun hingga titik tanpa aktivitas. Hasil pemindaian otak, yang dijalani Brown karena mengalami masalah sistem syaraf, menunjukkan kalau HIV tidak didapati dalam otak.
Kira-kira satu minggu yang lalu, Brown diwawancara oleh Stern, sebuah majalah di Berlin. Brown mengaku mengalami buta sementara dan gangguan ingatan karena masalah pada sistem syaraf. Ia masih menjalani fisioterapi untuk memulihkan koordinasi dan kemampuan bicara.
“Hasil ini membuang dogma kalau HIV tidak dapat disembuhkan,” kata Dr. Gero Hutter yang menangani Brown. Kesembuhan ini menunjukkan kalau HIV bisa ditangani dengan sel punca yang dimodifikasi. Penanganan bisa dengan transplantasi atau terapi gen. “Terapi gen yang paling praktis saat ini,” kata Hutter.
Pada Oktober 2009, beberapa grup peneliti di Amerika Serikat telah menerima dana untuk menyelidiki teknik serta berusaha menghasilkan sel punca tanpa CCR5. Penyembuhan ini akan mahal sehingga pada tahap awal, para dokter akan memprioritaskan tindakan pada orang yang tidak memiliki jalan penyembuhan lain atau orang dengan kanker yang butuh transfer tulang sumsum atau sel punca.
Sumber : http://www.taukahkamu.com/2010/12/timothy-brown-pria-amerika-ini-sembuh.html
0 comments:
Posting Komentar